Tak Punya Terobosan Tekan Angka Kemiskinan dan Pengangguran, Camat Se Kota Medan Malah “Plesiran” Ke Bali.

MEDIAINVESTIGASICare.id – Independen Dan Farmasi Kesehatan|Sumut.

 

Medan_Dalam sejarah, tidak sulit mencari pemimpin di kala keadaan serba menguntungkan serta fasilitas yang lengkap. Namun, sulit dan mahal untuk mendapatkan pemimpin sejati yang tabah bertahan dan rela menderita bersama rakyatnya dalam masa sulit, jauh dari fasilitas yang diinginkan.

Rahmadsyah Aktifis yang tergabung dalam Forum Peduli Aktifis Kota Medan dan Mimbar Rakyat Anti Korupsi Sumatera Utara (MARAK SUMUT) menyoroti berangkatnya 21 Camat ke Bali_Jum’at (17/2/2023).

“Bali itu luar biasa memang keindahan alamnya, namun belum saatnyalah Camat ke sana, Rakyat masih sekarat dan melarat pasca pandemi, harusnya Camat Fokuslah ngurusin rakyatnya untuk pemulihan ekonomi, pengentasan kemiskinan dan pengangguran di wilayah kerjanya”, ungkapnya.

Rahmadsyah mengutip dari Prof.Dr.Ahmad Syalaby, dalam buku Masyarakat Islam (1961) melukiskan persaudaraan dan kebersamaan yang terbina dalam kehidupan Umat Islam di zaman Khalifah Al-Rasyidin. Pada masa Pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, Umat Islam di sekitar Madinah ditimpa bencana kelaparan yang telah menyebabkan wabah penyakit dan kematian.

“Kelaparan dan penderitaan rakyat itu dirasakan oleh Umar sebagai penderitaan bagi dirinya. Karena itu, beliau bersumpah tidak akan mengecap daging dan minyak samin, *Bagaimana saya dapat mementingkan keadaan rakyat, kalau saya sendiri tiada merasakan apa yang mereka derita* begitu kata Khalifah Umar yang amat berkesan pada waktu itu”, kata Rahmat menirukan Kalimat Khalifah Umar.

Lanjut Rahmat, “Menceritakan kisah tersebut, Kali lain, Umar Bin Khathab pernah berkata, ‘*Kalau Negara makmur, biar saya yang terakhir menikmatinya, tapi kalau Negara dalam kesulitan biar saya yang pertama kali merasakannya*, Sampai seorang sahabat pernah berkata, bila Allah tak segera mengakhiri bencana itu, maka Ali adalah orang pertama yang mati kelaparan.

Teladan kepemimpinan Umar Bin Khathab ditemukan kembali pada sosok Umar Bin Abdul Aziz, di masa Pemerintahan Bani Umayyah tahun 717-720 M. Istri Umar Bin Abdul Aziz, ketika menjawab pertanyaan orang-orang yang datang bertakziah atas wafatnya Pemimpin teladan ini, menceritakan, ”Demi Allah, perhatiannya kepada kepentingan rakyat lebih besar daripada perhatiannya kepada kepentingan dirinya sendiri. Dia telah serahkan raga dan jiwanya bagi kepentingan rakyat”.

Rasulullah bersabda, ”Setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban (di hadapan Allah) tentang kepemimpinannya, ”Maka, betapa tak terpujinya para Pemimpin yang hanya berorientasi melanggengkan kekuasaan dan melupakan penderitaan rakyatnya.

Berdasarkan informasi yang di himpun awak media, Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution membawa sebanyak 21 Camat se-Kota Medan untuk belajar bagaimana sebuah Desa di Bali bisa dinobatkan sebagai Desa terbersih di dunia dan juga bersih dari praktik korupsi di Indonesia.

Pada Selasa (14/2/2023) sebanyak 21 Camat, sejumlah OPD dan Sekda juga Dandim dan Kapolrestabes diajak oleh Wali Kota Medan untuk study comparatif ke sejumlah daerah di Provinsi Bali.

 

 

Rmd

Bagikan :

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *